Friday, November 13, 2009

Emas diburu...Rupiah Menguat...

INILAH.COM, Jakarta – Nilai tukar rupiah Jumat (13/11) diperkirakan masih melanjutkan penguatan. Hal ini dipicu pelemahan dolar AS seiring meningkatnya kebutuhan akan aset tetap, seperti emas.

Analis valas dari Monex Investindo Futures, Appeles Rizal Kawengian memprediksikan rupiah hari ini cenderung menguat dipicu faktor eksternal, yakni berlanjutnya pelemahan dolar AS. “Rupiah pun akan bergerak di level 9.300-9.410 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM, Kamis (12/11), petang.

Pelemahan dolar terus berlanjut, seiring kenaikan harga emas dunia yang menembus level tertingginya di US$1.123 per troy ons. Hal ini mengindikasikan investor lebih memilih fixed assets seperti emas. “Pemodal lebih mencari instrumen antiresesi dan antidepresi dolar yang berkelanjutan, sehingga nilai dolar akan ter-drive,” paparnya.

Potensi pelemahan dolar juga dipicu konfirmasi bank sentral AS The Fed yang akan memperpanjang periode tingkat suku bunga rendah hingga Juni 2010. Sementara bank sentral Inggris (ECB) akan meneruskan pembelian obligasi yang bisa melemahkan mata uang negara itu, padahal belakangan ini poundsterling menguat. “Hal ini dilakukan untuk melawan pelemahan dolar dan meredam penguatan mata uang dalam negeri,” paparnya.

Kendati demikian, lanjut Rizal, ada peluang dolar rebound , dipicu koreksi mata uang Eropa. Hal ini membuat dolar sedikit mendominasi mata uang Asia. “Dolar pun menjadi fluktuatif di tengah trend pelemahan karena technical rebound yang disebabkan intervensi bank-bank sentral agar mata uangnya tidak menguat terlalu cepat terhadap dolar,” ulasnya.

Sementara periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Albertus Christian K memperkirakan pergerakan rupiah hari ini akan menguat, seiring ekspektasi inflasi Indonesia yang lebih tinggi hingga akhir tahun. “Rupiah akan menguat ke arah level 9.350 dan kalaupun terjadi pelemahan, tidak akan melampaui 9.450,” ungkapnya.

Menurutnya, jika harga minyak mentah dunia terus menguat menembus level US$80,65 per barel , dan diikuti kenaikan harga saham, sentimen mata uang regional dan rupiah akan berbalik menguat.

Apalagi jika tidak ada tensi politik yang berlarut-larut dari kisruh hukum KPK-Polri. “Dengan ekspektasi inflasi Indonesia yang lebih tinggi, seharusnya rupiah masih terus menguat,” ucapnya.

Albertus menuturkan, saat ini harga minyak belum bisa naik pesat karena ada kenaikan pasokan minyak AS yang diekspektasikan meningkat 0,8 juta barel dari sebelumnya minus 4 juta barel. Suplai minyak dunia sendiri di International Energy Agency (IEA) masih besar di level 90-95 juta barel per hari.

Di sisi lain, apabila ekspektasi penguatan rupiah sinkron dengan faktor eksternal termasuk tren harga saham global maupun harga minyaknya sendiri, maka penguatan rupiah akan berlangsung lama.

“Apalagi, jika ternyata terjadi kejutan di mana inventory minyak di AS ternyata berkurang impact-nya akan lebih besar pada penguatan harga minyak dunia dan pelemahan dolar AS. Rupiah pun akan menguat tajam,” pungkasnya.

Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (12/11) melemah 25 poin (0,266%) terhadap dolar AS menjadi 9.415/9.425. [ast/mdr]

Tuesday, October 27, 2009

video

BlackBerry Jadi Incaran Penjahat

Washington - Para pakar sekuriti internet mengkhawatirkan ancaman cyber yang kian intensif pada smartphone seperti BlackBerry atau iPhone. Pengguna pun diharap meningkatkan kewaspadaannya.

"Hampir bisa digaransi bahwa hampir semua serangan yang terjadi di komputer akan muncul di smartphone," tukas Jake Widman, seorang analis teknologi yang dilansir CNN dan dikutip detikINET, Senin (26/10/2009).

Fenomena itu taklepas dari meningkatnya adopsi smartphone. Menurut data Gartner, pada tahun 2008 saja lebih dari 139 juta smartphone terjual di seluruh dunia. Ini merupakan peningkatan sebesar 13,9 persen dibandingkan angka di tahun 2007.

Pengguna saat ini semakin banyak mengakses internet dari smartphone dan melakukan transaksi pembayaran. Ini membuat para cracker tergoda untuk melakukan serangan dengan niat mengeruk uang.

Para analis menyatakan, serangan cyber seperti hantaman Trojan seringkali menyebar ke smartphone melalui attachment e-mail. Ada pula serangan melalui Bluetooth.

Namun banyak pengguna smartphone yang terkesan meremehkan dan tak melindungi perangkatnya. Survei Trend Micro mengungkap, hanya 23 persen dari pemakai smartphone menginstall software keamanan.

Sedangkan Khoi Nguyen, Product Manager di Symantec juga memperingatkan risiko yang terjadi saat smartphone dicuri. Jika jatuh ke tangan penjahat cyber, kemungkinan data penting seperti account bank akan disalahgunakan para penjahat.

Dari pihak produsen sendiri juga menyadari soal sekuriti ini. Scott Totzke, Vice President of BlackBerry's Security Groups menyarankan agar semua pemakai smartphone memakai password, rutin mendownload update security dan hanya memakai aplikasi dari sumber terpercaya.